Makalah Antropologi
Sistem Kepercayaan Masyarakat Sumatera Utara
D
I
S
U
S
U
N
U
S
U
N
OLEH :
DINA AGUSTINA BR SEMBIRING
NIM :
3133321040
KELAS :
EKSTENSI B
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa, dimana karena berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini dengan sebaik mungkin yang
berjudul “Sistem Kepercayaan masyarakat Sumatera Utara”. Dalam makalah ini kita
dapat mengetahui pengertian agama dan kepercyaan.
Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah Antropologi, Ibu
Ika Purnama Sari, M.Si yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah
ini. Dan penulis berterimakasih kepada teman-teman yang ikut membantu penulis
dalam menyiapkan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis mohon maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, harapan penulis semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata atas perhatian-Nya penulis
mengucapkan terimakasih.
Medan,
September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB
I
PENDAHULUAN................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang............................................................. 1
Pengertian
Agama dan Kepercayaan........................... 1
Rumusan
masalah......................................................... 1
Tujuan.......................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................... 2
2.1 Pembedaan Kepercayaan.............................................. 2
2.2 Jenis Agama dan
Kepercayaan...................................... 2,3
2.3 Kepercayaan-kepercayaan
Masyarakat......................... 3,4
BAB 3 PENUTUP................................................................................ 5
KESIMPULAN........................................................................ 5
SARAN.................................................................................... 5
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Masyarakat sumatera utara adalah
masyarakat bangsa indonesia yang memiliki beberapa suku dan agama serta
kepercayaan dalam hidup mereka.
Pengertian
Agama dan Kepercayaan:
·
Agama
adalah berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menenjukkan kepercayaan manusia
yang berdasarka wahyu dari tuhan. Secara etimologis berasal dari suku kata
A-Gam-A berarti tidak pergi atau tetap atau kekal , jadi agama dapat diartikan
sebagai pedoman hidup yang kekal.
·
Kepercayaan
atrau Religi adalah berasal dari bahasa latin, Religere/religare yang artinya
berhati-hati dan berpeggang teguh pada aturan-aturan dasar. Kepercayaan atau
religi berarti kecenderungan batin (rohani) manusia yang terikat dengan hal-hal
yang gaib, suci(kekuatan alam), dan tabu.
Rumusan
Maslah :
1.
Apa
yang dimaksud dengan Agama?
2.
Apa
yang dimaksud dengan kepercayaan atau religi?
3.
Kepercayaan
apa saja yang dianut oleh masyarakat sumatera utara?
Tujuan :
Menjelaskan pengertian agama dan
kepercayaan dan menjelaskan kepercayaan yang ada di sumatera utara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembedaan
kepercayaan
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan menjadi :
1) Kepercayaan
pada diri sendiri
Kepercayaan
terhadap diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan terhadap tuhan yang
maha esa.
2) Kepercayaan
terhadap orang lain
Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya atau
terhadap kebenarannya.
3) Kepercayaan
kepada pemerintah
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat.
4) Kepercayaan
kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada tuhan yang maha kuasa itu sangat penting, karena keberadaan mansia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
2.2 Jenis agama dan kepercayaan :
1) Animisme
Berasal dari bahasa latin Anima yang artinya Roh. Adalah
kepercayaan dimana disekelilinng alam tempat tinggal menusia banyak terdapat
roh gaib agar diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib. Manusia mengadakan
berbagai upacara keagamaan: pemujaan, sesajen dll.
2) Dinamisme
Berasal dari bahasa latin Dinamo artinya tenaga atau kekuatan
yaitu kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang
memiliki kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam animalisme,
kepercayaan ini juga mengannggap segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan
hidup, misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada benda tertentu seperti
keris, kepercayaan ini disebut fethisiisme.
3) Politheisme
Barasal dari bahasa latin Poly artinya banyak dan Theos artinya tuhan. Jadi politheisme
adalah kepercayaan yang menganggap tuhan atau dewa itu banyak.
4) Sinkreteisme
Adalah perpaduan beberapa kegiatan,
istilah keagamaan, tatacara upacara, atau perlengkapan upacara dari beberapa
paham atau aliran yang berbeda misalnya: islam kejawen adalah perpaduan dari
nilai keagamaan kejawen tradisional (hindu) dengan islam.
5) Monotheisme
Adalah agama atau kepercayaan kepada
satu tuhan (misalnya agama wahyu).
2.3 Kepercayaan-kepercayaan
Masyarakat
Beberapa
daerah di indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda salah satu nya
adalah daerah sumatera utara yaitu :
a)
Nias (sumatera utara)
Suku
nias memiliki kepercayaan yang di sebut Palebegu,
istilah yang diberikan oleh para pendatang yang berarti penyembah Roh. Menurut
kepercayaan ini manusia memiliki dua macam tubuh yaitu tubuh kasar (boto) dan
tubuh halus. Tubuh halus dibagi lagi menjadi dua macam yaitu: moso (nafas) dan
Lumo-lumo (bayangan).
b)
Jawa
Masyarakat
jawa banyak menganut tradisi kebatinan dan kejawen.
c)
Batak
Masyarakat
batak memiliki keprcayaan animisme. Mereka memiliki kepercayaan terhadap Roh
nenek moyang. Mereka percaya terhadap Roh, Roh orang mati disebut sebagai Begu.
Roh orang yang masih hidup adalah Tondi, dan orang yang memiliki keistimewaan
tertentu disebut sebagai Sahala.
d)
Karo
Masyarakat
karo sebelum memeluk agama islam atau kristen percaya akan adanya Dibata
(tuhan) sebagai maha pencipta segala yang ada di alam raya dan dunia.
Menurut
kepercayaan tersebut Dibata yang menguasai segalanya itu terdiri dari:
Ø Dibata
Idatas atau Guru Butara Atas yang menguasai alam raya/langit.
Ø Dibata
Itengah atau Tuan Padika Niaji yang menguasai bumi atau dunia.
Ø Dibata
Iteruh atau Tuan Banua Koling yang menguasai dibawah atau didalam bumi.
Dibata
ini disembah agar manusia mendapatkan keselamatan, jauh dari marabahaya dan
mendapatkan kelimpahan rezeki. Mereka pun percaya adanya tenaga gaib yaitu berupa
kekuatan yang berkedudukan di batu-batu besar, sungai, gunung, goa, dll.
Demikian melakukan berbagai variasi untuk melakukan penyembahan.
e)
Tionghoa
Kepercayaan
tradisional Tionghoa adalah mementingkan Ritual Penghormatan yaitu:
Ø Penghormatan
Leluhur
Penghormatan kepada nenek moyang
merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional tionghoa.
Ø Penghormatan
Dewa-Dewi
Dewa-Dewi dalam kepercayaan
tradisional tionghoa tak terhitung jumlahnya. Mayoritas Dewa-dewi yang populer
adalah Dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian di kultuskan
sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat tionghoa di zaman
mereka hidup.
f)
Melayu
Kepercayaan
awal masyarakat melayu sebelum kedatangan agama adalah ‘animisme’, dimana
mereka percaya semua benda didalam dunia ini mempunyai Roh atau semangat yang
memengaruhi kehidupan manusia sama ada baik atau buruk, roh atau semangat ini
perlu di puja agar memberi kebaikan dan menambahkan rezeki.
Terdapat
juga bentuk kebudayaan terhadap Roh orang yang sudah mati, mereka percaya
individu yang semasa hdupnya mempunyai kuasa hebat apabila mati akan tetap
memberi perlindungan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepercayaan
berasal dari kata Percaya, artinya mengaku atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu di
percaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang di anggap diwahyukan
artinya diberikan tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
SARAN
Perlu
dipikirkan bagaimana menjaga dan melestarikan kebudayaan ataupun sistem kepercayaan
setiap suku. Karena segala yang dimiliki orang merupakan bagian dari kebudayaan
bangsa indonesia.
Karena
keterbatasan pengetahuan saya tentang sistem kepercayaan setiap suku di daerah
sumatera utara dan kurangnya pemahaman saya dalam penulisan suatu karya tulis,
menjadikan saya mengalami sedikit kesulitan dalam menyelesaikan makalh ini.
Tapi ini semua menjadi motivasi saya untuk menjadi lebih baik lagi buat
selanjjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
I nyoman pendit s.
1967. Bhagawad Gita. Departemen Agama RI. Jakarta
Gibson, J.L, Ivan
Cevich and Donelly. 1997. Organization. Binapura Aksara : Jakarta
Koentjaraningrat.,
1980. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : Universitas Indonesia
Bayu. 2011. Penyebab perbedaan kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar